Lesson that I've learned from Rumah Dara (Macabre) :
Don't you ever help strangers! Even if they were hot like Imelda Therine...
Plot cerita yang dibangun oleh Mo Brothers di Rumah Dara sebenarnya cukup sederhana dan umum kita temui di banyak film serupa di Hollywood. Film dengan genre slasher ini pasti akan mengingatkan kita dengan sejumlah judul film-film Hollywood macam Texas Chainsaw Massacre, Saw dan lain sebagainya.
Rumah Dara sendiri merupakan versi panjang dari film Dara yang juga dibesut oleh Mo Brothers. Film Dara sebelumnya merupakan salah satu dari 6 film pendek yang masuk dalam kompilasi Film Takut yang rilis pada tahun 2007 yang lalu.
Hal yang menarik adalah latar belakang pembunuhan yang dilakukan oleh Dara dan anak-anaknya, dan hal tersebut meskipun sangat sedikit disinggung di sepanjang durasi film, menjadi kunci utama untuk memahami latar belakang cerita besutan Mo Brothers ini.
Cerita awalnya sebenarnya cukup sederhana, diawali dengan 6 orang yang berencana pulang dari Bandung ke Jakarta, terpaksa menunda kepulangan mereka saat bertemu dengan Maya (Imelda Therine). Maya yang mengaku dirampok meminta bantuan kepada mereka untuk diantarkan pulang. Mereka berenam pun akhirnya "mampir" untuk mengantarkan Maya pulang ke rumahnya.
Singkat cerita, sesampainya di rumah, Maya pun mengajak keenamnya untuk turun sebentar dan menemui ibunya yang akan membalas kebaikan mereka yang telah mengantarkannya pulang Maya dengan menjamu mereka makan malam. Disitulah mereka akhirnya berkenalan dengan ibunda dari Maya, Dara (Shareefa Daanish), dan kakaknya, Adam (Arifin C. Putra).
Namun, jamuan makan malam itu malah berbuah petaka. Setelah mereka semua menyantap makan malam, mereka mulai merasakan keanehan, dan seketika itu pula pembantaian dimulai. Mereka dibantai satu per satu dengan cara yang sadis dan kejam, banjir darah pun terjadi malam itu.
Malam itu, semua tidak akan baik-baik saja.
Setelah menyaksikan film Rumah Dara, masih tersimpan sejumlah pertanyaan mengenai latar belakang pembunuhan yang ternyata merupakan twist yang cukup menarik di film ini seperti saya sebutkan di atas. Penjelasan mengenai mengapa pembantaian tersebut dilakukan sangat sedikit di film itu, saya pun akhirnya mencari informasi mengenai latar belakang tersebut.
Bagi yang sudah menyaksikan Rumah Dara mungkin kita akan ingat bagian dimana polisi datang ke Rumah Dara dan tanpa sengaja menyalakan proyektor tua dan melihat foto para anggota keluarga di rumah tersebut dan melihat keterangan tahun foto tersebut yang cukup aneh, misalnya Dara 1889, Alam 1917 dan lain sebagainya. Tentunya kita bertanya-tanya, mana mungkin Dara yang seharusnya sudah berusia lebih dari seratus tahun itu masih bisa nampak begitu muda?
Kita mungkin ingat bahwa di bagian awal dari film yang muncul di proyektor tersebut tertulis tulisan "Projecteren Onsterfelijk Slang" atau yang kalau diartikan ke bahasa Indonesia dengan artian yang seadanya adalah "Memproyeksikan Ular Abadi". Kalau mungkin kita masih bingung, bisa juga dilihat webnya www.rumahdara.com/flash/home.html yang pada loading screen-nya ada gambar ular yang membentuk lingkaran dengan tulisan "Serpentif Immortales".
Saya pun mencari informasi lebih lanjut mengenai hal tersebut dan menemukan fakta yang cukup menarik di www.unique-design.net/library/myth/serpent.html dan www.piney.com/serpentworship.html bahwa lambang yang ada di website Rumah Dara tersebut adalah lambang Ouroboros yang merupakan lambang ular sebagai simbolisasi keabadian, dimana the end is my beginning. Jika dikaitkan dengan Rumah Dara, maka dapat diartikan bahwa Dara dan anak-anaknya mengkonsumsi daging para korbannya agar tetap dapat hidup abadi.
Ini bagian yang cukup menarik yang menurut saya sangat disayangkan tidak begitu diekspos di film Rumah Dara itu sendiri, yang tentunya akan menambah rasa mencekam dari film tersebut. Pemujaan Dara terhadap Ular Abadi tersebut saya simpulkan sebagai alasan dibalik pembantaian dan bagaimana mereka berempat dapat hidup abadi. Sayang sekali ya penjelasan mengenai ini hanya muncul beberapa saat saja di pertengahan film.
Namun overall Rumah Dara merupakan salah satu film Indonesia yang luar biasa bagus! Efek visual yang dibuat oleh Infinite Frameworks luar biasa! Menambah rasa ngeri dari film ini, dan setting yang dibangun, dari latar belakang tempat, wardrobe dan make up semuanya luar biasa! Ceritanya lumayan unik untuk ukuran film Indonesia, dan ini adalah salah satu film yg saya sangat rekomendasikan untuk ditonton :)
Car Insurance for College Students: A Comprehensive Guide
2 hari yang lalu